Senin, 04 November 2013

Orenji Kun In UNDIP

EUFORIA ORENJI 2013, LET'S SHARE OUR HAPPINES NOW AND TOMORROW


It's Totally Us: Said-Dea-Arum-Mas Rodi at Gerbang Masuk Orenji 2013

Semarak Orenji UNDIP 2013




Derap langkah kaki terdengar semakin jelas saat kami memasuki gerbang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Mulai dari orang tua, remaja dan anak-anak beramai-ramai mendatangi acara yang satu ini. Acara yang paling ditungu-tunggu oleh semua lapisan masyarakat yang ada di Kota Semarang. Ya, acara yang paling ditunggu-tunggu oleh mereka itu  adalah "ORENJI". Begitu mendengar kata ORENJI, apa yang ada di benak kalian? Tentang Jepangkah?Seorang tokoh anime?Festival kebudayaan?Acara makan-makan ala Jepang? Atau Sekedar costplay nya saja? Ya semua yang ada di benak kalian itu  benar. Orenji adalah kepanjangan dari "Original Event of Japan in Indonesia", sebuah festival budaya Jepang atau lebih dikenal dengan (Bunkasai)  文化祭 atau JFest yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Jepang UNDIP. Orenji yag dilakukan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ini sudah dilaksanakan sebanyak dua kali dan Orenji yang dilaksanakan tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya dan tentu saja respon  masyarakat pun sangat antusias  terhadap acara yang satu ini.  

Saat pertama kali memasuki gerbang Orenji, atmosfer Jepangnya sudah sangat terasa. Mulai dari orang-orang yang memakai costplay anime, manga, dekorasi Jepang disetiap sudut festival dan gamenya juga ada loh. Selain itu berbicara tentang Jepang tidak pas rasanya kalau tidak membahasa makanan yang satu ini, ya apalagi kalau bukan Takoyaki ^_^. Makanan yang sangat familiar  di Jepang ini juga dijual  di acara orenji ini, tidak hanya costplay dan takoyakinya saja yang menarik dari acara ini. Masih banyak lagi rangkaian kegiatan yang tidak kalah menarik yang ada di sini, mulai dari kabaret atau drama yang tokohnya diambil dari anime Jepang kayak gitu, dance performance, band, fotografi, ilustrasi anime Jepang, karaoke dan pastinya yang paling ditunggu-tunggu oleh pengunjung  adalah obakeyashiki atau areal khusus dimana pengunjung dapat ke dalam obakeyashiki untuk melihat hantu-hantu ala Jepang, kalau di Indonesia si kayak rumah hantu kayak gitu. Tidak hanya itu saja acara orenji juga dimeriahkan oleh bazar spot dan games buat pengunjung. Di pertengahan acara ini ada  omikoshi atau  kesenian khas Jepang yang berupa arak-arakan untuk memulai kegiatan Festival Kebudayaan Jepang. 

Acara nya seru dan menarik ujar salah satu pengunjung yang memakai costplay  kagero projek. Mereka adalah vira dan tata, dua mahasiswa yang sudah berdandan dari pagi demi anime kesayangan mereka ini sangat antusias mengikuti serangkaian acara yang ada, mulai dari omikoshi, karaoke dan pastinya tak ketinggalan obakeyashiki. Hal senada juga diungkapkan Salam, salah satu pengunjung yang memakai costplay  Gara. Kostumnya unik dan digemari oleh remaja zaman sekarang. Selain dari pada itu costplay  Gara ini yang menjadi paling incaran para pengunjung  karena unik dan lagi booming  di mata remaja sekarang.  Tidak hanya pengujung saja yang menyemarakkan acara ini, tetapi para panitia juga sudah berusaha dengan keras untuk mempersiapkan acara ini kurang lebih dari 4 bulan yang lalu. Panitia yang  dalam hal ini diwakili oleh Lisa mengungkapkan timnya sudah bekerja keras untuk menyiapkan acara ini. Mulai dari tata panggung, dekorasi taman dan miniatur-miniatur  ala Jepang  yang membuat acara ini semakin seru dan menarik. Well, guys pada akhirnya acara ini berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan sama panitia . Budaya Jepang memang sangat unik dan menarik untuk dipelajari dan diketahui lebih banyak tetapi bukan berarti kita melupakan budaya leluhur kita yaitu budaya tradisional Indonesia. Budaya yang sudah mengakar kuat pada diri kita dan menyatu dalam denyut nadi kita. Seiring dengan berjalannya waktu, kita tidak bisa menutup diri begitu saja jika banyak sekali kebudayaan yang masuk ke negeri ini. Banyaknya kebudayaan  yang masuk tersebut, tidak semata-mata membuat kebudayaan asli kita luntur begitu saja.






Sama mbak-mbak dari Kagero Projek ni, kostumnya unik :')


Na kalau anime yang ini pasti udah pada tau kan siapa :D


Sama pengunjungnya juga sekalian heheheh, soalny dari td sm yg pake costplay mulu sii



And here we are, Mas Rodi-Said-Dea-Kiki-Arum at Orenji 2013 :)

Arigatou gozaimasu :) semoga bisa ketemu di Orenji tahun depan 

Jumat, 13 September 2013

Flashback Naiknya Harga Kedelai di Negeri yg katanya "Kaya Akan Sumber Daya Alam"


TAHU PONG KU TAK LEZAT LAGI

“Menjadi Indonesia adalah manusia yang bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak akan pernah selesai  (Goenawan Mohamad-Surat dari dan untuk Pemimpin)”
            Kesejahteraan masih menjadi impian bagi setiap orang, kutipan kata-kata Goenawan Mohamad di atas sangat tepat menggambarkan kondisi industri makanan Indonesia pada saat ini. Adanya lonjakan harga yang sangat tinggi pada sektor pangan khususnya dalam hal ini produksi kedelai membuat sejumlah pedagang menjadi sangat resah setiap harinya.  Sejak perajin tahu dan tempe mogok dan menghentikan produksinya akibat mahalnya harga kedelai, sejumlah pedagang kedelai di pasar tradisional mengalami penuruan omzet hingga 70 persen akibat sepinya pembeli (Sindo, 10 September 2013). Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya pedagang yang lebih memilih kedelai impor dibandingkan dengan kedelai lokal dan akibatnya ketika tingginya permintaan kedelai impor ini kemudian tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan membuat harga kedelai impor semakin melejit. 
            Kedelai memegang peranan yang cukup besar bagi industri makanan yang ada di Indonesia, olahan dari kedelai yang sangat populer dijumpai di Indonesia adalah tahu dan tempe. Salah satu bentuk olahan kedelai yang sangat terkenal di Semarang adalah tahu pong. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang tidak ada salahnya mencicipi tahu pong sebagai salah satu makanan khas di kota ini. Makanan Semarang tempo dulu yang bertahan hingga sekarang ini diberi nama tahu pong bersumber dari istilah Jawa tahu kopong yang berarti tahu kosong.
            Namun bagaimana jadinya jika harga kedelai semakin mahal? Apakah rasa  tahu pong akan selezat dulu ketika harga kedelai belum terlalu mahal? Mungkin kita akan mengatakan buat apa kita memikirkan masalah ini ataupun untuk apa kita terlalu sibuk mengurusi mahalnya harga kedelai di negeri ini. Hanya saja kita perlu berpikir jika mereka, para pedagang  merupakan penompang perekonomian negeri yang katanya kaya akan sumber daya alam ini.
            Kualitas kedelai impor yang lebih baik dari pada kedelai lokal membuat kedelai impor lebih banyak digunakan oleh para pedagang. Sebagai Indonesia kita mungkin akan bertanya-tanya kenapa di negeri yang begitu kaya akan hasil alamnya  ini masih melakukan impor kedelai dari luar. Apakah lahan yang begitu luas itu tidak  cukup untuk mencukupi kebutuhan kedelai di pasaran? Lantas bagaimanakah nasib kedelai lokal yang semakin terabaikan oleh adanya kedelai impor?
            Tahu pong sebagai salah satu makanan khas di tanah diponegoro ini produksinya semakin menurun diakibatkan mahalnya harga kedelai. Mahalnya harga kedelai ini memicu aksi mogok produksi para pedagang tahu pong di kawasan jalan Gajah Mada Semarang (Liputan 6, 12 September 2013). Banyaknya lahan yang mengganggur dan belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani menjadi alasan yang kuat  kenapa  pasokan kedelai di Indonesia selalu kurang dan mengakibatkan impor terus dibuka.
          Impor kedelai yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia bukan semata-mata untuk mematikan potensi petani lokal dalam memproduksi kedelai yang ada, impor ini bertujuan untuk mencukupi kekurangan kebutuhan kedelai yang ada di masyarakat. Pemerintah sudah berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada dan tugas kita sebagai seorang Indonesia juga perlu berpikir bahwa perbaikan yang ada tidak akan pernah sempurna  serta ikhtiar itu tidak akan pernah selesai.



Kamis, 20 Juni 2013

Cerita 3 tahun kita di SMA


OWL SPY PRODUCTION PROUDLY PRESENT
"DOCUMENTER MOVIE OF 14TH GRADER"

Video ini kami persembahkan untuk ANGKATAN 14 dan guru-guru tercinta di SMAN 2 SEKAYU. Tempat di mana kami belajar, tempat dimana kami menimba ilmu. Terima kasih untuk staf pengajar d sekolah dan teman-teman 14 untuk kekompakkan nya selama 3 tahun ini.

Untuk tim OWL SPY terima kasih bgt untuk kerja keras nya dalam beberapa bulan ini bwt ngumpulin data, sampe-sampe harus begadang malam". Let's watch it and enjoy our movie :D

Makasih bwt Budi yg udah ngerelain wktu, tenaga dan ide ny bwt project kt, bwt tim editor Muhammad Nofranda n Dianri Emas Fajriah yg udah dibikin pusing sampe" mata merah melototin laptop trs, Dwi Rahmat Nurhidayat yg udah bolak-balik sekayu-s.lilin demi project kt, akang Cecep Hidayat mksh bwt desain lambang angkatan 14, uban Aldi Dwi Wahyu makasih bwt kamera nya, bwt Zuzu mksh udah anter jmpt kami selama ngerjain video ini. Wilda Mutia Astari n Nurlia Febriani makasih bwt backsound dan idenya. Rock on guys :D — di Sekayu.

"SURAT UNTUK SAHABAT" Sebuah cerita di penghujung 3 tahun SMA


BLASTER SAHABAT, TEMAN, KELUARGA KECIL DI PENGHUJUNG 3 TAHUN KU





Tepat di sebuah hari yang memang telah ditentukan Tuhan, KALIAN datang dalam hidupku. Untuk kesekian kalinya memang, aku tidak seharusnya gamang menyambut kehadiran kalian di penghujung 3 tahun ku di sini. Aku hanya takut kalian akan sedikit terganggu dg kecengenganku sebagai seorang siswa yg akan beranjak dewasa. Sehingga suatu hari nanti waktu akan menelan spasi dan melebarkannya di antara kita yg ada d sini.

Hai, ini aku....

Hari ini aku sedang merindukan sosok kalian yang sedang gaduh di kelas atw sekedar bergosip ria d tengah2 pljrn kosong, ga terlalu PNTG MEMANG TAPI SAAT KALIAN SEMPAT UNTUK MEMBACA TULISAN INI. ADA SAAT2 DIMANA KT AKAN BENAR2 MERINDUKAN KELAS INI :). Untuk satu kata yg sangat ingin ku ucapkan hari ini "BLASTER" kmplan anak2 aneh nan tak jelas (Mngkn :D). 29 siswa atw lbh tpt ny 28+1 (ini spesial bwt yg dtg terakhir d kelas hahahha *nama disamarkan). Mngkn selama d Blaster kt sering bgt nemuin keegoisan masing2, saat kt mw foto BAS eh ternyata hrs nunggu smpe 2 jam lbh gara2 nunggu anak cwek yg blm siap, atw saat mw nentuin lokasi foto sm kostumnya, bahkan saat kls kt dpt nilai rata2 terendah saat TO, blm lagi saat kt sering ga ngerasa 1 PNDPT atw pengalaman ulangan S-P-O-K( bhs mksd nya ) yg begitu menyedihkan bagi kt. Emang ga mudah nyatuin kt satu sama lain. 
Suatu saat ketika kt ga ada lagi d kelas ini, ga bakalan bs lagi ngeliat richi tdr d kelas dg gaya polosnya, konser du d klas atau mngkn suara cempreng monel dan dyta. Surely we will miss this moment. Ini adlh srt kcl untuk klian blaster, trm kasih bwt semua kekompakkannya, bwt semua kebahagiaan yg melengkapi satu sama lain, hampir semuanya kiki dapatkan di BLASTER perasaan senang, sedih, pengalaman ulgn yg menyedihkan, pengalaman datang telat k kls, itu semua kiki temuii di BLASTER.Thank's All, makasih bwt:
1. Aba : bwt captain mksh udah mimpin kelas ampe" kepalany pusing mikirn kt trs :D
2. Alin: che' yg udah ada bwt kiki saat kiki mewek gara" dpt nilai anjlok trs..mksh che'
3. Agung: mksh udah ngajarin kiki sejarah sm kwn dan jadi tmn ngapal kiki d klas
4. Ana dan dui yg udah konser trs tiap hari d kelas..hahhahah mksh bwt suara emas ny (#dg terpaksa du!) ga 
    ada  kalian ga rame d kelas hahahhaha :D
5. Asih: walaupun srg jadi bahan becandaan -_-" ttp sbr y sih
6. Bobby : cowok enyek" yg jadi motivasi bwt kt utk bljr d kelas + satu lagi yg ga lpa ngingetin kt bwt sholat 
   dhuha.
7. Danu : bakalan ga bs ngeliat mas danu lagi yg lagi tdr d pojokan kls, wlw kdg agak ngeselin klw ga sealiran sm 
    pndpt kt d kls.
8. Dhemar, Puji , Richi : triple aliansi..akur2 ya Rock On guys!
9. Aunty : mksh udah make upin kt smw pas BAS, jadi tmn gosip puji klw jam pljrn kosong.
10. Mbak Fit : pasti klw d panggil jwbny "IA" pake muka polosny, trs senyum2 ga karuan kyk gt 
     (hahahhaha..peace mb)
11. Kholill: KETUA MUI (Pertahankan lil) mksh udah ngajarin kami fisika d kelas,
12. Ifuuuud :pasti jwbn nya "IA APA" trs senyum dikit :D atw lbh sering d panggil Ifa Si Mungil. Jadi tmn paling 
     cocok klw ngebahas mslh mode yg lagi ngetren skrg.
13. Hina -_-" : speachless bwt anak yg satu ini 
14. Dika : klw kt ms.v cmn puji sm monel yg bs ngertiin anak satu ini :D
15. Inyaaa: mksh nya udah capek2 bolak-balik JNE bwt nanyaain baju BLASTER ny..
16. Doni : klw udah debat..ga tega2 ngebantai lawan (ampuuun don -_-")
17. Monel dan dyta : pertahankan suara cempreng kalian ya..sumpah blaster bakalan sepii klw ga ada suara 
      cempreng kalian berdua
18. Biksul dan Poppy : kalian tmn yg baik bwt bljr :)
19. Ellin : mksh udah ngajarin TOEFL lin :D
20. Eki : hahahhahahah lanjutkan peperangan mu dg bobby ki!
21. yulisa: cwk nomor absen terakhir yg FOTO BAS NY SMPT MEMUKAU WARGA KELAS SMPAI BEBERAPA DEKADE 
     (MNGKN)
22. Ria: easy going dan sering bikin keributan d kelas palagi klw udah gabung dg dyta 
23. Aji : mksh udah jadi yg paling sbr ngajarin kmi mtk ji !

Hidup ini mungkin seperti lembaran novel. Ada bagian yang ingin kucatat ulang untuk kemudian kuhapalkan baris demi barisnya. Adapula bagian yang tak ingin kusentuh sama sekali. DAN TIBALAH KITA DISINI, mengukir jalan KT MASING-MASING. Ada banyak hal yang menunggu untuk KT HADAPI DAN UTK KT PERJUANGKAN. Begitu pula dengan kisah KT hari ini. Hargailah sang waktu, dan cintailah apa yang ada di hadapanmu meski kau tak ingin. 

#24-5-2013 (0:30)
di sudut jendela malam dengan pena cinta yg trs bergerak utk kalian :)

Together we can girls (BLASTER GIRL)




Makasih udah jadi yang paling kompak  bwt kami para cewek :D



Seperti sebelumnya, setiap detik bersama kalian adalah sesuatu yang sangat ku hargai selamany ;)
Makasih udah jadi temen yg paling kompak, saat tulisan ini dibuatpun aku akan tetap merindukan kehadiran kalian disini. Mungkin ini hanya seperti mimpi, berpisah sejenak dari kalian dan pada akhirnya kita akan menapaki pintu kesuksesan yang sama. Amin :)

Rabu, 19 Juni 2013

Essay Budaya

TRADISI TAHUNAN MANDI BONGEN
(KAJIAN KRITIS TERHADAP ANCAMAN PERSATUAN DAN KESATUAN DI DUNIA)
Compiled By: Oktovia Rezki Nurhanafiah



“Hamparan pasir yang biasa disebut warga Sekayu dengan “bongen” ini dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi. Warga Sekayu terutama muda-mudi justru memanfaatkannya untuk rekreasi dan bermain air bersama keluarganya. Tampak juga para wisatawan dan pedagang yang berdatangan untuk menyaksikan tradisi tahunan ini.” [1]
            Fenomena diatas sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan saat air Sungai Musi mulai dangkal. Masyarakat berbondong-bondong pergi ke Sungai Musi untuk merayakan tradisi tahunan ini. Tradisi yang hanya bisa dijumpai satu kali dalam satu tahun ini memang berbeda dengan kebanyakan tradisi yang ada. Mandi bongen berarti mandi dengan pasir, kedua kata tersebut berasal dari bahasa Sekayu, yaitu Mani atau Mandi yang berarti Mandi, sedangkan Bongen artinya Pasir. Maka kebudayaan Mandi bongen adalah kebudayaan mandi dengan pasir masyarakat pesisir Sungai Musi Kota Sekayu di waktu Sungai Musi dangkal.
            Indonesia sebagai negara yang multikultural memiliki banyak sekali kebudayaan yang tidak bisa dihitung dengan jari. Sumatera Selatan khususnya memiliki lebih dari 100 kebudayaan di setiap daerahnya. Musi Banyuasin sebagai salah satu kabupaten di Sumatera Selatan memiliki berbagai macam kebudayaan yang sangat unik untuk dikaji. Budaya Mandi bongen salah satunya, tradisi ini banyak menimbulkan opini-opini berkaitan dengan tradisi mitos, alam, serta sejarahnya yang sangat kompleks sekali. Mandi bongen dikalangan masyarakat Sekayu, Musi Banyuasin tidak hanya sekedar menjadi tradisi saja tetapi banyak sekali nilai-nilai budaya yang bisa diaplikasikan kedalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
            Berangkat dari hal tersebut, apakah yang membuat tradisi ini berbeda dengan tradisi lainnya yang ada di dunia? Seberapa besar pengaruh tradisi mandi bongen dalam menciptakan rasa persatuan dan kesatuan diantara masyrakat?
         Saat musim kemarau tiba adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Keadaan sungai musi yang dangkal bahkan dipertengahan sungaipun dapat dijajaki oleh kaki, keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan rekreasi di Sungai Musi. Keadaan tersebut tidak disia-siakan masyarakat untuk berekreasi setiap tahun dengan mandi di sungai musi yang penuh dengan pasir atau bongen, banyak kalangan yang melakukan mandi bongen mulai dari anak-anak, orang tua, remaja, bahkan sesekali ada wisatawan yang berkesempatan untuk ikut merasakan mandi bongen ini. Kebudayaan mandi bongen ini juga tidak hanya dilakukan masyarakat golongan tertentu saja, akan tetapi semua lapisan atau golongan masyarakat berpartisipasi untuk ikut memeriahkan tradisi mandi bongen tersebut.
            Anak-anak bermain pasir dipinggiran sungai, para remaja bermain sepak bola dan ada juga yang bermain bola voli, para orang tua juga terlihat sangat senang \ menyebrangi sungai musi sampai ke seberang, karena memang kondisi Sungai Musi yang sangat dangkal pada saat musim kemarau ini membuat masyarakat bisa menjangkau sungai sampai ke seberang. Selain itu, pada saat bongen luas, banyak masyarakat yang mandi di atas pasir karena airnya terasa lebih segar. Bahkan, bongen ini akan dipenuhi masyarakat berbagai usia dari pagi hingga sore hari.[2]
            Tidak hanya aktivitas mandi diatas pasirnya saja yang membuat tradisi ini berbeda dengan tradisi lainnya. Mitos masyarakat juga berkembang seiring dengan berjalannya tradisi ini setiap tahunnya. Sehingga sering kali banyak persepsi mengenai mandi bongen ini, ada yang mengatakan bahwa jika orang jauh atau bukan orang daerah tersebut maka harus hati-hati karena bisa saja orang asing tersebut tenggelam, atau bahkan digigit buaya. Selain itu juga masyarakat masih mempercayai jika ada korban yang tenggelam ke dasar sungai disebabkan oleh adanya inung ruguk, atau sejenis makhluk halus yang diyakini masyarakat penghuni sungai musi. Fenome masyarakat yang tertarik kedalam permukaan pasir sungai juga diyakini oleh masyarakat sebagai korban dari antu ayo (Hantu Sungai Musi).[3]
          Adanya hal tersebut menyebabkan masyarakat waspada dalam berekreasi dan berusaha menghormati penunggu Sungai Musi. Sampai sekarangpun masyrakat masih melakukan tradisi mandi bongen ini sebagai tradisi tahunan masyarakat kabupaten Musi Banyuasin walaupun mereka tetap meyakini mitos-mitos tersebut.
            Uniknya kegiatan yang ada dalam tradisi ini dan juga kentalnya kepercayaan masyarakat terhadap mitos hantu penuggu Sungai Musi yang ada disetiap tradisi ini dilakukan tidak membuat tradisi ini mati begitu saja. Kentalnya nilai persaudaraan diantara masyarakat Sekayu, Musi Banyuasin membuat tradisi ini semakin hidup sepanjang tahunnya. Menurut kepercayaan masyarakat Sekayu tradisi ini akan terasa lebih meriah jika dilakukan bersama-sama keluarga terdekat dan juga masyarakat sekitar lainnya. Tidak ada perasaan kesal yang menyelimuti wajah masyarakat selama tradisi ini berlangsung, hanya ada keceriaan dan kentalnya nuansa persahabatan diantara masyarakat Sekayu. Selain itu masyarakat juga dituntut untuk lebih sportif saat bermain sepak bola dan bola voli yang merupakan bagian dari acara tradisi tahunan mandi bongen ini.
            Setiap kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ini memang terkesan biasa saja namun nilai persatuan dan kesatuan diantara para masyarakat inilah yang tidak bisa dibeli dengan apapun, tradisi mandi bongen ini merupakan salah satu cerminan budaya masyarakat Musi Banyuasian yang berusaha untuk mempersatukan seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya persatuan diantara masyarakat maka setiap lapisan masyarakat akan berusaha untuk menjaga tali persabahatan yang sudah terjalin selama ini. Budaya mandi bongen ini hendaknya menjadi cerminan bagi dunia internasional dalam menanggapi berbagai konflik saudara yang ada sekarang. Masyarakat Musi Banyuasin melalui tradisi mandi bongen ini  berusaha meunjukkan kepada kita, bagaimana sebuah persahabatan, persatuan dan kesatuan itu tetap ada walaupun dari kalangan yang berbeda. Bagaimana kita sebagai warga dunia? Apakah sudah mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi konflik saudara yang ada selama ini?





[1] Peri Andrian, 2012, Studi kasus kebudayaan mandi bongen (Pasir) masyarakat pesisir Sungai Musi Kabupaten Musi Banyuasin sebagai cerminan budaya masyarakat, Sekayu, Sumatera Selatan.
[2]Syiera Syailendra, 2012, Kemarau Warga Mandi “Bongen” di Sungai Musi, http://daerah.sindonews.com/read/2012/08/26/30/667501/ kemarau-warga-mandi-bongen-di-sungai-musi, diakses 14 Juni 2013.
[3]  Peri Andrian, 2012, Studi kasus kebudayaan mandi bongen (Pasir) masyarakat pesisir Sungai Musi Kabupaten Musi Banyuasin sebagai cerminan budaya masyarakat, Sekayu, Sumatera Selatan.